Ketika kita baru memulai bisnis sering kali kita tidak tahu bagaimana cara menetapkan harga. Ketika kita menetapkan harga terlalu tinggi tidak ada pelanggan yang membeli.

Namun begitu banyak faktor yang memperngaruhi pelanggan membeli selain harga, kualitas dan popularitas juga salah satu hal penting. Akan tetapi orang yang baru membangun usaha bukanlah orang yang memiliki popularitas.

Lantas hal apa yang dapat di jadikan patokan untuk menentukan harga? Berikut akan dibahas mengenai menentukan harga jual sebuah produk:
 

Penetapan Harga Markup Pricing
Penetapan harga ini merupakan metode mendapatkan harga jual dengan menambahkan persen harga dari pembelian harga bahan baku.

 

Teknik ini paling umum di gunakan para pelaku bisnis, pertama kita harus menghitung berapa harga modal yang di butuhkan sebelumnya, kemudian persentase tersebut dapat kita gunakan untuk menjadi keuntungan dari sebuah produk.

Rumus:
Harga Jual= Modal + (Modal x Markup)

Contohnya, anda memiliki usaha menjual teh sachet dengan harga modal sebesar Rp. 30.000 / Kotak. Keuntungan yang ingin di dapatkan yaitu 20%. Jadi berikut adalah perhitungannya.

Contoh:
Harga Jual= 30.000+ (30.000 x 20%)
Harga Jual= 36.000 /Kotak

Dalam perhitungan ini anda akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 6.000, jika kita menetapkan keuntungan 20% dari harga modal.

 

Penetapan Harga Margin Pricing

Margin pricing adalah rumus yang biasanya digunakan untuk menentukan keuntungan yang di ambil, menentukan harga terlalu mahal atau tidak atau bisa digunakan untuk membandingkan harga dengan kompetitor.

Rumus:
Margin = (Harga Jual – Modal) / Harga Jual

Jika anda menjual teh sachet dengan harga Rp. 50.000 per kotak. Sedangkan, modal yang Anda keluarkan adalah Rp30.000 per botol. Perhitungannya adalah sebagai berikut.

Contoh:
Margin = (50.000 – 30.000) / 50.000
Margin = 0.4 atau 45%

Dari perhitungan tersebut bisa kita pastikan keuntungan kita sebesar 45% dari setiap kotak penjualan. Persentase tersebut masih dalam batas wajar, karena profit yang ideal adalah 50% dari harga modal.

Penetapan Harga Keystone Pricing
Keystone Pricing merupakan sebuah metode yang digunakan oleh seorang relailer untuk melipatgandakan harga modal dari sebuah produk.

 

Contoh Sepatu dengan harga Rp. 100.000 dijual dengan harga Rp. 200.000. Keuntungan yang di dapat adalah 100% . Teknik ini sudah digunakan dari jaman dulu, ketika peradaban belum begitu maju.
 

Jenis produk yang menggunakan Keystone Pricing biasanya tidak habis pakai, tapi memiliki umur trend. Misalnya pakaian, sepatu, dll, yang trend-nya selalu berubah.
 

Namun ada beberapa hal yang harus di perhatikan jika ingin mengunakan penetapan harga ini, yaitu tidak boleh banyak orang yang menjual produk yang anda jual. Biasa penetapan harga ini digunakan para pengecer untuk menutupi biaya tetap, biaya variabel, biaya operasional dan lain-lain.

Penetapan Harga MRSP
Penetapan harga ini merupakan penetapan harga berdasarkan rekomendasi dari supplier. Bisa dibilang kita menjadi penjual tangan kedua tentunya harga penjualan tidak bisa terlalu jauh dengan harga supplier.

 

Tujuan dari penetapan harga ini adalah agar terjadi keseimbangan harga pasar, sehingga pengecer dan pembeli mendapatkan harga yang wajar. Biasanya cara menentukan harga jual seperti ini digunakan oleh retail yang melakukan produksi skala besar.
 

Misalnya, merek kendaraan bermotor, obat-obatan, make-up, dll. Bagi Anda penjual tangan kedua atau pengecer, Anda dapat mengkombinasikan MRSP ini dengan metode Margin Pricing atau Markup Pricing sebagai harga modal.

Penetapan Harga Value Based Pricing (VBP)
Penetapan harga ini merupakan penetapan harga yang paling unik, karena anda menentukan harga berdasarkan penilaian dari pelanggan.

 

Jadi harga yang ditentukan dari seberapa besar pelangan mau membayar produk tersebut, namun setiap pelanggan pasti memiliki penilaian yang berbeda, jadi bagaimana kita harus menentukan standar penilaian?

Standar penilaian dapat kita tentukan dari kualitas, banyaknya permintaan akan produk tersebut, dan lanka atau limited edition.
 

Untuk mengetahui hal tersebut kita dapat melakukan survey atau riset pasar untuk produk tersebut, seberapa besar peminat produk itu, dan seberapa mahal orang berani untuk membayar produk itu.


Produk yang mengunakan penetapan harga VBP ini biasanya produk yang bermerek seperti tas edisi tertentu atau produk limited edision.

Penetapan Harga Paket, Bundling atau Grosir

Penetapan harga ini adalah penetapan yang paling sering digunakan saat ini, penetapan harga ini biasa digunakan untuk meningkatkan volume penjualan.

 

Caranya menggabungkan beberapa produk yang harga jualnya lebih tinggi, dengan produk yang harganya lebih murah.
 

Contohnya jika kita menjual teh dengan harga Rp. 30.000 per kotak, anda juga bisa membuat paket 50.000 2 kotak.
 

Strategi ini sangatlah efektif untuk meningkatkan penjualan. Mungkin dengan cara ini keuntungan yang dapat di raih akan berkurang, akan tetapi jika pelanggan puas akan produk yang kita jual, maka pelanggan akan menjadi pelanggan tetap.
 

Penetapan Harga Break Even Pricing

Cara penetapan harga ini berpegang erat terhadap prinsip ekonomi permintaan dan penawaran.
 

Jika permintaan atas suatu produk naik maka harga produk juga akan naik, begitu juga sebaliknya jika permintaan produk tersebut turun maka harga juga akan turun.
 

Dalam penetapan harga ini Break Even merupakan harga modal, jika harga penjualan di bawah harga Break Even maka penjualan akan rugi, jika harga produk di atas harga Break Even maka penjualan mendapatkan keuntungan.
 

Namun metode ini tidak dapat digunakan untuk seluruh produk, seperti harga dari sebuah produk harus stabil, berarti tidak berubah-ubah, modal variabel persatuan nilainya sama.
 

Penetapan Harga Produk Premium

Hagra murah bukan selalu menjadi patokan daya tarik pembeli. Sering kali kita melihat banyak harga barang yang mahal akan tetapi masih saja banyak yang membeli.
 

Hal ini dikarenakan produk tersebut dikira memiliki kwalitas yang sesuai dengan harga produk. Karena proses pembuatan dan pemilihan bahan yang berkwalitas sehingga hargapun menjadi lebih mahal.
 

Ada harga ada barang, memang benar kata pepata ini. Ketika orang berpikir memang sudah seharusnya produk ini seharga yang cukup mahal, pasti orang akan melakukan pembelian.
 

Tetapi Tentunya tidak semua produk dapat mengunakan penetapan harga ini. Biasanya produk elektronik bisa mengunakan penetapan harga ini.
 

Sekarang begitu banyak produk elektronik, keberagaman merek akan tetapi kegunaan yang sama tentunya teknologi yang ditawarkan berbeda. Tentu harga lebih mahal atau murah itu wajar.
 

Penetapan Harga Skimming

Penetapan ini biasa digunakan pada produk yang baru saja mau dirilis ke market. Penetapan harga Skimming ini akan memasang harga yang tinggi pada awal penjualan.
 

Ketika peminat produk tersebut mulai banyak maka penjual akan mulai menurunkan harga produknya, semakin banyak permintaan maka harganya juga semakin murah.
 

Mungkin setelah harganya semakin murah keuntungan yang didapat tidak sebanyak pertama dirilis, akan tetapi jumlah penjualan yang banyak akan menutupi hal tersebut.
 

Contoh produk yang mengunakan strategi ini adalah Apple yang menjual iPhone dengan harga yang sangat tinggi.
 

Penetapan Harga Penetration

Penetapan harga Penetration merupakan teknik penetapan harga awal berjualan, menetapkan harga lebih murah dari pada harga saingan produk serupa.
 

Awal berjualan anda mungkin belum memiliki nama dalam berjualan, otomatis orang akan lebih memilih belanja dengan saingan anda yang menjual produk serupa.
 

Namun anda dapat menetapkan harga di bawah harga pasaran yang lebih murah dari penjual lain untuk menarik pembeli untuk membeli produk anda.
 

Jika para pembeli suka dengan produk yang anda jual ada kemungkinan mereka akan order lagi di toko anda.


Penetapan Harga Menarik

Penetapan harga ini sangatlah klasic akan tetapi sampai sekarang masih banyak penjual mengunakan penetapan harga ini.
 

Pernahkah anda pergi ke supermarket melihat harga jual yang ujung terdapat angka 9. Ia benar cara inilah yang biasa digunakan, sebagai contoh sepatu seharga Rp. 300.000 rupiah, Andah dapat menjualnya dengan harga 299.000 rupiah.
 

Iakan anda dapat merasa harga tersebut menjadi lebih murah, teknik penetapan harga ini menyerang sisi psikologis pembeli. Dalam pemikiran pembeli angka ganjil seperti 9 itu lebih murah dari pada angka 0.

Kesimpulan

Menetapkan harga produk bukanlah hal yang mudah, terkadang akibat kesalahan membuka harga membuat produk tersebut mempengaruhi penjualan.

Dalam menentukan harga juga penting kita menghitung pasti harga modal ditambah dengan semua beban agar tidak rugi.

Jadi berikut adalah beberapa cara penetapan harga jual, setelah anda menetapkan harga jual, anda dapat mengedit harga jual secara massal dengan mengunakan BigSeller, jika masih belum tahu caranya boleh klik disini. Jika anda belum mendaftar, anda dapat mendaftar secara GRATIS, untuk mendaftar klik disini.