Blog > Pembaruan Marketplace > TikTok Dirombak Habis, Pengguna Ramai-Ramai Ngeluh

TikTok Dirombak Habis, Pengguna Ramai-Ramai Ngeluh

Lisa 19 Des 2023 11:25

Secara perlahan, TikTok mulai berubah menjadi 'YouTube mini'. Banyak penggunanya yang tak setuju platform itu beralih ke video berdurasi panjang.

Saat diluncurkan, TikTok dikenal sebagai platform video pendek. Beberapa platform lain seperti YouTube, Facebook, dan Instagram, bahkan meluncurkan fitur khusus video berdurasi pendek dengan tampilan bergulir, karena terinspirasi dari popularitas TikTok

Namun, TikTok malah berubah untuk mendorong penggunanya mengunggah video yang lebih panjang. Ini terlihat dari program Creator Fund yang ditutup.

TikTok menetapkan kebijakan baru bagi kreator yang ingin kontennya dimonetisasi melalui fitur Creativity Program Beta.

Program itu mewajibkan kreator mengunggah video lebih dari satu menit, dikutip dari CNN International, Senin (18/12/2023).

Tak berhenti di sana, TikTok punya strategi jangka panjang untuk membuat platformnya menyediakan video berdurasi panjang. Secara bertahap, TikTok telah meningkatkan batas durasi dari 1 menit ke 3 menit, 5 menit, dan akhirnya 10 menit.

Terbaru, TikTok dilaporkan tengah menguji unggahan berdurasi 15 menit. Namun pengujian itu tidak tersedia secara luas.

Peralihan ini tak diterima semua orang. Salah satunya adalah Nicki Apostolou, seorang kreator TikTok dengan 150 ribu pengikut.

"Saya rasa ada begitu banyak kreator di luar sana yang datang ke TikTok karena aplikasi ini memiliki ciri khas video berdurasi pendek. Sekarang TikTok ingin menjadi 'Youtube mini' dan saya merasa aplikasi ini tidak memikirkan para kreator yang datang karena konten berformat pendek," jelasnya.

Aly Tabizon, kreator lainnya, mengatakan ragu dengan perubahan TikTok. Dia juga menyatakan takut video durasi panjang akan lebih sering dilewati oleh banyak pengguna.

Senada dengan itu, kreator TikTok yang dikenal sebagai laurawiththecurls, Laura Riegle, menyoroti video berdurasi panjang butuh sumber daya yang lebih banyak. Masalahnya, poin tersebut tak dimiliki semua orang.

Waktu yang dibutuhkan membuat video panjang jauh lebih banyak. Ini akan menyulitkan bagi mereka yang punya banyak kegiatan selain membuat konten.

"Konten berdurasi panjang lebih banyak memakan waktu dan membuat orang seperti saya kesulitan karena bekerja penuh waktu dan memiliki keluarga. Jadi, saya tidak punya banyak waktu luang," ungkapnya.