Pasar Tokopedia TikTok Diramal Tumbuh, Lazada dan Shopee Tergerus?
Lisa 20 Des 2023 09:08
Kerja sama strategis yang terjalin antara Tokopedia dan TikTok diperkirakan berdampak pada peningkatan pasar keduanya dan berpotensi menggerus pasar kompetitor seperti Shopee hingga Lazada.
Ketua Indonesia Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura mengatakan kemitraan startegis yang terjalin antara TikTok dan Tokopedia menandakan bahwa keduanya akan saling bekerja sama untuk memajukan platform.
Untuk jangka pendek, kata Tesar, Tokopedia akan sangat terbantu dengan kerja sama yang terjalin karena target pasar keduanya berbeda dan saling melengkapi. TikTok merupakan platform media sosial, sementara Tokopedia adalah platform dagang-el.
“Karena dia dapat limpahan user baru dari TikTok. Channel TikTok dari sosmed. Artinya ada pasar berbeda antara TikTok dan Tokopedia. Karena belum tentu orang yang main TikTok belanja di Tokopedia, begitupun sebaliknya,” kata Tesar, Senin (11/12/2023).
Sekadar informasi, laporan Momentum Works, perusahaan riset bermarkas di Singapura, memperkirakan pangsa pasar TikTok Shop di Indonesia meningkat pesat pada 2023 menjadi 13,2 persen dari 4,4 persen.
Dalam laporan terbarunya, Momentum Works memperkirakan akan terjadi pergeseran pangsa pasar pada 2023. Pangsa pasar TikTok Shop akan meningkat 880 basis points (bps) menjadi 13,2 persen.
TikTok Shop sempat diperkirakan menggerus pasar Tokopedia dari 18,5 persen pada 2022 menjadi 13,9 persen. Namun, dengan kerja sama strategis yang terjadi, risiko tersebut batal.
Selain Tokopedia, pangsa pasar Lazada juga akan tergerus oleh TikTok Shop dari 20,2 persen menjadi 17,7 persen pada tahun tersebut. Adapun Shopee memiliki pangsa pasar yang tangguh di kisaran 48,5 persen dan tak terpengaruh dengan kehadiran TikTok Shop.
Pada 2022, jumlah pengguna TikTok telah mencapai 1 miliar. Induk TikTok, ByteDance, memiliki perhatian untuk memonetisasi jumlah pengguna TikTok yang besar tersebut dan menargetkan pertumbuhan GMV dari US$4,4 miliar menjadi US$15 miliar pada 2023, dengan mengembangkan layanan di sejumlah pasar mereka seperti di Indonesia, Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, China, Inggris, Amerika Serikat dan Arab Saudi.
Pada Juni 2023, CEO Tiktok Shou Zi Chew menyatakan perusahaan akan menginvestasikan miliaran dolar AS di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.
Namun rencana tersebut sempat pupus. TikTok menutup TikTok Shop Indonesia per 4 Oktober pukul 17.00 WIB. Berdasarkan rilis resminya, tindakan ini diambil untuk menghormati dan mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia.
Tesar menambahkan kolaborasi antara Tokopedia dan TikTok juga dapat diartkan bahwa TikTok coba mengalah dahulu dengan pemerintah.
Selama ini TikTok dianggap kurang pro terhadap UMKM. Kerja sama dan kampanye bersama yang dijalin pada Harbolnas 12.12 bertujuan untuk menampik stigma tersebut dan membangun citra baru bahwa TikTok dukung UMKM Indonesia.
“Untuk membantah isu bahwa TikTok tidak anti UMKM. Bahwa dia sudah menjadi pemain lokal yang selevel dengan Shopee, Bukalapak dan Tokopedia. Secara keuntungan belum optimal,” kata Tesar.
Tesar juga mengatakan bahwa nasib e-commerce lain seperti Shopee, Bukalapak, hingga Lazada berpotensi terdampak oleh kerja sama ini. Pasalnya TikTok memiliki segmen pasar menengah dan menengah ke bawah yang gemar produk murah, sama seperti pasar Shopee dan lain-lain.