Blog > Pembaruan Marketplace > Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee Jadi Platform buat Jualan Online

Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee Jadi Platform buat Jualan Online

Lisa 30 Jan 2024 11:05

Riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) yang bertemakan 'Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia' mengungkapkan 34,25% pelaku UMKM memilih aplikasi digital seperti aplikasi e-commerce dan media sosial sebagai tempat utama untuk berjualan secara online.

Riset ini menemukan 50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama mereka untuk berjualan online dalam satu tahun terakhir.

Selain aplikasi e-commerce, para pelaku UMKM juga aktif menggunakan media sosial seperti Facebook Marketplace dan Instagram Marketplace sebagai platform berjualan online. Digitalisasi UMKM mendorong ekonomi digital di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun.

Peneliti Center of Digital Economy and SMEs INDEF, Izzudin Farras mengungkapkan terlepas dari pertumbuhan ini, keterampilan digital tetap menjadi tantangan bagi UMKM untuk bisa masuk dalam digitalisasi.

"Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM untuk menghadapi persaingan bisnis adalah dengan mengikuti program edukasi atau pelatihan UMKM yang diadakan oleh berbagai platform e-commerce," ujar Izzudin dalam keterangan tertulis, Minggu (28/11/2024).

Berdasarkan riset tersebut, sejumlah tantangan utama antara lain ketatnya persaingan antar pelaku usaha dalam platform digital (96,46 persen) dan kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam penggunaan platform digital (83,46 persen).

Namun, Izzudin juga mengatakan saat ini sudah semakin banyak pelaku UMKM yang sadar akan pentingnya penggunaan platform digital dan dampak positif digitalisasi dalam bisnis mereka. Oleh karena itu, para pelaku UMKM diharapkan dapat terus melakukan inovasi dari segi produk, layanan hingga strategi untuk menggaet pelanggan di tengah persaingan bisnis online yang semakin ketat.

Adapun Google, Temasek, dan Bain memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi USD 109 miliar pada 2025. Bahkan pada 2030, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan menyentuh angka USD 210 miliar hingga USD 360 miliar.

Lalu, pertumbuhan itu tak terlepas dari tingginya nilai transaksi sektor e-commerce yang sudah menjadi kontributor utama dalam ekosistem ekonomi digital Tanah Air. Kehadiran platform e-commerce ini juga telah membuka banyak peluang bagi pelaku UMKM untuk semakin mengembangkan bisnisnya secara online.

Selain aplikasi e-commerce Shopee, aplikasi media sosial seperti Facebook Marketplace (33,46%), Instagram Shop (28,74%), dan TikTok Shop (20,87%) menempati posisi kedua hingga keempat secara berurutan, sebagai tempat berjualan online yang paling banyak digunakan oleh pelaku UMKM selama satu tahun terakhir. Aplikasi media sosial Facebook dan Instagram memungkinkan para penggunanya melakukan pemasaran bisnis melalui berbagai fitur seperti Feed, Story, maupun Marketplace/Shop.

Lebih lanjut, Riset INDEF juga menganalisis tempat berjualan online yang 'paling sering digunakan'. Berdasarkan hasil riset itu. Shopee konsisten menempati posisi pertama sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan oleh para pelaku UMKM dengan persentase sebesar 36,22%, diikuti oleh Facebook Marketplace (18,50%) dan Online Food Delivery (16,93%), seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.

Sementara, merujuk pada hasil riset INDEF, pelaku UMKM mempunyai tiga alasan utama menerapkan digitalisasi dalam bisnisnya. Alasannya antara lain meliputi kepraktisan dalam berjualan secara online (79,13%), eksposur/trafik yang lebih luas (72,83%), dan potensi pertumbuhan bisnis yang lebih cepat (69,69%).