Blog > Manajemen Bisnis > 7 Perbedaan Marketplace dan Ecommerce

7 Perbedaan Marketplace dan Ecommerce

Lisa 06 Feb 2024 07:47

Kedua platform belanja online ini mungkin relatif hampir memiliki banyak kesamaan.

Namun, jika Anda telusuri lebih jauh sebetulnya baik marketplace maupun ecommerce memiliki perbedaan yang cukup signifikan di beberapa aspek.

Untuk lebih jelasnya, silakan Anda pelajari penjalasan di bawah ini:

1. Kepemilikan dan Kontrol

Salah satu perbedaan antara marketplace dan ecommerce terletak pada kepemilikan dan kontrol.

Di marketplace, penjual menggunakan platform yang dimiliki oleh pihak ketiga untuk promosi dan pemasaran produk ke konsumen.

Dalam hal ini, penjual memiliki keterbatasan dalam hal sistematis karena harus mengikuti aturan dan format platform tersebut.

Sedangkan di ecommerce, pemilik bisnis memiliki kontrol penuh atas strategi operasional online mereka.

Pemilik ecommerce bertanggung jawab penuh atas pengelolaan situs web tersebut.

Dari mulai pemeliharaan, optimasi situs, dan semua aspek penjualan, yang memberi bisnis lebih banyak kebebasan untuk membangun dan memperkuat identitas brand di mata konsumen.

(Baca Juga: 10 Contoh Website Toko Online Unik dari Berbagai Industri)

2. Model Bisnis

Marketplace beroperasi dengan model bisnis yang memungkinkan banyak penjual untuk berinteraksi dengan banyak pembeli.

Atas dasar tersebut, marketplace dapat menciptakan lingkungan kompetitif di mana berbagai produk ditawarkan oleh berbagai vendor atau penjual yang berbeda.

Biasanya, marketplace menghasilkan pendapatan dari setiap transaksi atau melalui biaya langganan dari penjual.

Di sisi lain, situs ecommerce dijalankan oleh satu entitas yang menjual produk atau layanan mereka sendiri kepada konsumen.

Model bisnis ini cenderung fokus pada pembentukan loyalitas pelanggan guna menciptakan brand awareness dan transaksi penjualan secara utuh.

3. Skala dan Cakupan

Perbedaan marketplace dan ecommerce berikutnya terletak pada skala atau cakupan platform.

Marketplace lebih cenderung memiliki skala dan cakupan yang lebih besar, sehingga memberi konsumen akses ke berbagai pilihan brand dan produk.

Tentu, hal ini dapat memicu terbentuknya pasar yang lebih dinamis dengan persaingan harga dan variasi yang lebih luas.

Sebaliknya, ecommerce yang secara individual mungkin lebih terfokus pada niche tertentu atau menawarkan produk khusus.

Dalam hal ini, ecommerce akan membangun inventaris dan katalog produk sendiri yang jauh lebih terkontrol dan konsisten dalam hal kualitas serta penyajian.

4. Manajemen Inventaris

Di marketplace, manajemen inventaris akan ditangani oleh masing-masing penjual.

Artinya, platform marketplace hanya menyediakan infrastruktur, dan di sisi lain penjual bertanggung jawab atas stok dan logistik produk mereka.

Namun di ecommerce, pengelolaan inventaris merupakan tanggung jawab dari pemilik toko online itu sendiri.

Hal ini membutuhkan sistem manajemen yang efektif dan seringkali memerlukan investasi yang lebih besar dalam solusi logistik dan persediaan.

Maka dari itu, jika Anda mungkin tertarik untuk berbisnis lewat platform ini, pilihlah penyedia jasa pembuatan website ecommerce terpercaya yang sudah terbukti kredibilitasnya.

Sehingga, hasil website pun jauh lebih profesional dengan manajemen sistem yang rapi dan bebas error.

5. Pengalaman Pelanggan

Pengalaman pelanggan (customer experience) menjadi salah satu perbedaan mencolok antara marketplace dan ecommerce.

Dalam hal ini, di marketplace pengalaman pelanggan dapat sangat bervariasi karena tergantung pada penjual individu.

Marketplace menyediakan platform, tetapi tidak selalu dapat menjamin konsistensi pengalaman pelanggan yang menarik.

Artinya, aspek ini bergantung dari bagaimana penjual menawarkan dan melakukan pelayanan dengan pelanggan itu sendiri.

Namun berbeda dengan model ecommerce, bisnis memiliki kontrol lebih atas interaksi pelanggan, mulai dari tampilan situs hingga layanan pelanggan secara keseluruhan.

Tentu, ini memungkinkan bisnis untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih terintegrasi dan personal.

6. Strategi Pemasaran

Marketplace memfasilitasi penjual dalam hal visibilitas tetapi dapat membatasi strategi pemasaran produk mereka.

Penjual harus bersaing untuk perhatian dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan seringkali tergantung pada peringkat atau ulasan dalam marketplace tersebut.

Di sisi lain, ecommerce menyediakan strategi pemasaran yang dapat dirancang dan dijalankan secara bebas.

Artinya, bisnis memiliki kemampuan untuk menjalankan kampanye promosi yang sesuai dengan nilai brand serta target pasar.

7. Data dan Analisis Platform

Perbedaan marketplace dan ecommerce yang terakhir dapat Anda lihat pada data dan analitik platform.

Di marketplace, data penjualan dan perilaku pelanggan akan terbagi antara platform dan penjual.

Dan, akses ke data ini bisa saja terbatas, sehingga berpotensi menghambat penjual dalam menganalisis dan memahami minat konsumen.

Sedangkan di ecommerce, bisnis memiliki akses penuh ke data mereka..

Artinya, ecommerce memiliki analitik yang lebih spesifik, sehingga bisnis dapat membuat pengambilan keputusan berdasarkan insight yang lebih detail dan mendalam.