Source: Freepik

Harga Pokok Penjualan atau yang sering dikenal dengan HPP merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau menyediakan layanan sampai akhirnya bisa dijual kepada konsumen. Dalam istilah bisnis, HPP juga sering disebut sebagai "modal dasar".

Tanpa menghitung HPP dengan benar, bisnis Anda seperti berjalan tanpa arah. Bisnis Anda mungkin saja terlihat ramai pembeli, tapi sebenarnya Anda hanya mendapatkan keuntungan yang tipis bahkan minus. Hal ini terjadi karena Anda salah menentukan harga jual.

Untuk menghitung harga pokok penjualan, kita perlu tahu apa saja biaya yang masuk ke dalamnya. Berikut beberapa komponen utama yang harus Anda ketahui sebelum menghitung HPP:

1. Persediaan Awal: Stok barang yang tersedia di awal periode, biasanya tercatat di laporan keuangan sebelumnya.

2. Pembelian Bersih: Total pembelian barang selama periode berjalan ditambah biaya terkait, seperti ongkos kirim, dikurangi retur atau diskon pembelian.

3. Persediaan Akhir: Sisa stok barang yang masih ada di akhir periode, yang akan dikurangi dari total biaya.
   
   

Cara Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Setelah mengetahui tiga komponen penting, berikut cara menghitung Harga Pokok Penjualan.

• Persediaan Awal: Rp10.000.000

• Pembelian Bersih: Rp25.000.000

• Persediaan Akhir: Rp8.000.000

Rumus:

HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir

Menentukan Harga Jual dari HPP

Setelah tahu jumlah HPP, langkah selanjutnya adalah menentukan harga jual. Caranya dengan menambahkan margin keuntungan di atas HPP.

Rumus:

Harga Jual = HPP + (HPP x Margin Keuntungan)

Contoh kasus:

Sebuah toko elektronik mencatat:

• Persediaan awal: Rp20.000.000

• Pembelian bersih: Rp35.000.000

• Persediaan akhir: Rp15.000.000

Maka tentukan HPP dan Harga Jual per Unitnya!

Maka:

HPP = 20.000.000+35.000.000−15.000.000

= Rp40.000.000

Maka, HPP dari toko elektronik tersebut yaitu 40.000.000

Lalu, apabila barang yang terjual sebanyak 500 unit dengan target keuntungan 25%, maka harga jualnya yaitu:

Harga Jual = HPP + (Persentase Keuntungan × HPP)

HPP per unit = 40.000.000 / 500 = Rp80.000

Target keuntungan = 25%

Harga Jual = 80.000× (1+25%) = 80.000 × 1,25 = Rp100.000

Jadi, harga jual per unitnya adalah Rp100.000

Mengapa Cara Hitung HPP Penting untuk Bisnis?

Seller wajib mengetahui cara hitung HPP, tujuannya yaitu:

• Mencegah Kerugian: Anda tahu batas minimal harga agar tidak jual rugi.

• Strategi Harga Lebih Tepat: Bisa menyesuaikan dengan target pasar tanpa mengorbankan margin.

• Perencanaan Keuangan: Memudahkan menyusun laporan laba rugi yang lebih akurat.

• Daya Saing Bisnis: Harga bisa lebih kompetitif karena sudah dihitung secara objektif.

Bukan hanya mengetahui rumus, namun seller wajib tahu cara menghitungnya. Hal ini lantaran masih banyak pelaku UMKM masih salah menghitung HPP, beberapa kesalahan yang sering terjadi:

1. Mengabaikan Biaya Kecil: Seperti ongkos kirim bahan baku atau biaya kemasan. Padahal, biaya kecil jika dijumlah bisa signifikan.

2. Tidak Memisahkan Persediaan: Sering kali penjual lupa menghitung stok awal dan stok akhir, sehingga HPP jadi bias.

3. Margin Tidak Realistis: Menentukan harga jual terlalu tinggi atau rendah tanpa mempertimbangkan kondisi pasar.

Meskipun terlihat sepele, namun Anda tidak bisa menentukan harga jual sembarangan. Nah, dengan mengikuti rumus harga pokok penjualan di atas, Anda tidak perlu khawatir lagi untuk menentukan harga jual yang kompetitif. Masih kesulitan dalam mengurus keuangan toko? Pakai fitur Data Laporan dari BigSeller dan analisa keuntungan toko yang lebih akurat berdasarkan perhitungan promosi, komisi, pajak hingga harga produk! Jadi, tunggu apalagi? Pakai BigSeller dan registrasi sekarang untuk raih kesempatan untuk mendapatkan VIP selama 7 hari!