Blog > Pembaruan Marketplace > Perbedaan Omzet dan Profit dalam Bisnis

Perbedaan Omzet dan Profit dalam Bisnis

Lisa 14 Sep 2023 03:35



Setiap orang yang berbisnis pasti ingin mendapat keuntungan alias profit. Untuk memperoleh keuntungan, ada jumlah uang yang didapat melalui hasil penjualan barang atau dagangan selama periode tertentu. Omzet adalah jumlah uang secara keseluruhan dari penjualan barang tersebut.

Sedangkan, profit diperoleh dari omzet dikurangi modal yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut. Sampai sini sudah terlihat perbedaan antara omzet dan profit.

Sebagian pelaku usaha belum memahami penggunaan istilah ini, sehingga terjadi salah kaprah yang bisa menimbulkan perbedaan persepsi. Supaya kamu bisa membedakan keduanya, mari simak uraian mengenai apa itu omzet dan profit.


Sebenarnya, apa itu omzet? Apa perbedaannya dengan profit? Berikut penjelasannya.

1. Omzet

Omzet merupakan jumlah uang yang diperoleh dari hasil penjualan dalam kurun waktu tertentu. Bisa dikatakan omzet ini adalah laba kotor yang dimiliki pada sebuah bisnis.

Melansir dari laman Investopedia, omzet adalah konsep akuntansi yang menghitung seberapa cepat bisnis melakukan operasinya untuk menjual persediaannya.

Fungsi omzet dalam bisnis selain untuk mengetahui keutungan kotor perusahaan juga digunakan sebagai analisis fundamental guna menentukan apakah suatu perusahaan dianggap sebagai tempat investasi yang baik atau tidak.

Cara penghitungan omzet terbilang mudah. Anda hanya perlu mengalikan harga jual produk dengan jumlah produk yang habis terjual kemudian semuanya dijumlahkan. Dari hasil omset ini tidak termasuk dengan pengurangan harga pokok produksi, bahan baku, dan peralatan.

Omzet = (Harga barang A x jumlah barang A) + (Harga barang B x jumlah barang B)



2. Profit

Sementara profit adalah keuntungan yang didapat setelah melakukan pengurangan antara harga pokok produksi (HPP) dengan harga pokok penjualan. Jadi profit merupakan kebalikan dari omzet yaitu keuntungan bersih yang didapat pada sebuah usaha.

Profit dapat dinikmati langsung oleh pemilik bisnis apabila dia menjalankan bisnisnya sendiri, namun jika berupa perusahaan besar, profit itu harus dibagikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.

Nilai profit biasanya lebih kecil dibanding nilai omzet karena hasil akhir yang didapat berasal dari pengurangan biaya operasional dengan omzet. Biaya operasional di sini sudh termsuk dengan biaya produksi, bahan, peralatan, listrik, dan gaji karyawan.

Mendapatkan profit merupakan tujuan segala jenis usaha. Oleh karena itu, kinerja bisnis didasarkan pada profitabilitas, dalam berbagai bentuknya.

Terdapat 3 jenis profit yang ditemukan pada laporan laba-rugi yaitu laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Ketiganya dapat menunjukkan informasi tentang kinerja perusahaan, terutama jika ingin membandingkan dengan kinerja perusahaan, pesaing dalam periode tertetu.