TikTok Shop melakukan tindakan yang benar dengan melakukan merger dengan Tokopedia untuk kembali ke pasar Indonesia.

Berdasarkan data yang dirilis GoTo, Tokopedia saat ini memiliki sekitar 18 juta pengguna aktif bulanan, dan TikTok Shop memiliki 125 juta pengguna aktif bulanan, yang berarti setelah integrasi, keduanya mencakup sekitar 143 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia.

CEO GoTo, Patrick Walujo, juga mengungkapkan bahwa karakteristik pengguna Tokopedia dan TikTok Shop berbeda, sehingga penggabungan dapat saling melengkapi dan memperluas Kelompok konsumen.

Misalnya, pengguna Tokopedia umumnya memiliki perilaku belanja yang direncanakan dan suka menggunakan berbagai metode pembayaran, terutama tertarik pada produk elektronik, dan peralatan rumah tangga. Sedangkan pengguna TikTok Shop suka streaming, lebih impulsif saat berbelanja, dan banyak yang lebih suka membayar lewat COD, terutama tertarik pada fashion dan perawatan kecantikan.

Pada bulan Oktober tahun lalu, larangan e-commerce sosial di Indonesia membuat TikTok Shop terkejut, sehingga pada bulan Desember memilih bergabung dengan Tokopedia untuk melanjutkan bisnisnya di Indonesia.

Dilihat dari situasi saat ini, keputusan TikTok Shop sangat berhasil. Bagi TikTok Shop, itu memberi kesempatan untuk kembali ke Indonesia sambil mempertahankan hak operasional lengkap; bagi Tokopedia, dukungan dari TikTok Shop memberikan keunggulan dalam persaingan yang semakin ketat di pasar Indonesia.

Selain itu, baru-baru ini TikTok juga bekerja sama dengan GoTo untuk meluncurkan layanan COD, yang memberikan lebih banyak pilihan pembayaran bagi konsumen Indonesia. Dan itulah mengapa melalui serangkaian kolaborasi dengan TikTok, GoTo berhasil melakukan perubahan besar dalam kinerjanya.

Sementara Tokopedia membalikkan keadaan, TikTok Shop juga berhasil membalikkan keadaan dan mampu terus berkembang di Indonesia. Survei menunjukkan bahwa sebelum datangnya Ramadhan, penjualan TikTok Shop di bidang barang konsumen yang bergerak cepat mencapai 1,1 triliun rupiah, menguasai 22,4% pangsa pasar, nomor dua setelah Shopee.

Penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia bisa dikatakan merupakan aliansi yang kuat. Namun keduanya juga memiliki rival kuat di Indonesia–Shopee, sehingga masih banyak tantangan untuk pengembangannya ke depan.