Rahasia Cara Hitung Stok Barang yang Jarang Dibongkar Pebisnis Sukses
Adinda 03 Sep 2025 01:13Copy link & title
Ketika berbisnis, kebanyakan orang sibuk mencari strategi marketing atau cara meningkatkan penjualan. Namun ada satu rahasia yang sering luput diperhatikan yaitu cara hitung stok barang. Padahal, untuk meraih kesuksesan dalam jangka waktu yang panjang, justru ditentukan oleh seberapa rapi dan akuratnya manajemen stok. Apabila manajemen stok dikelola dengan baik, maka bisnis akan mudah berkembang. Untuk lebih jelasnya, mari kita bongkar tuntas dalam artikel berikut ini!
Cara Hitung Stok Barang
Bayangkan jika Anda tidak tahu persis berapa jumlah produk yang tersisa di gudang. Bisa jadi ada produk yang habis tapi belum dipesan ulang, atau sebaliknya, produk menumpuk dan akhirnya tidak laku. Inilah alasan utama mengapa cara hitung stok barang harus dikuasai setiap pebisnis. Dengan perhitungan yang tepat, bisnis bisa berjalan lebih efisien, dan modal tidak terkunci sia-sia di tumpukan stok.
-
Perhitungan Manual
Jika skala bisnis Anda masih kecil, maka Anda bisa menggunakan cara manual untuk menghitung stok barang. Cara ini biasanya dilakukan dengan mencatat jumlah barang masuk dan keluar di buku atau Excel.
Rumusnya:
Stok Akhir = Stok Awal + Barang Masuk – Barang Keluar
Contohnya, jika stok awal 100 unit, ditambah pembelian 50 unit, lalu terjual 80 unit, maka stok akhir adalah 70 unit. Cara ini memang klasik, tapi tetap efektif jika jumlah produk tidak terlalu banyak.
-
Sistem FIFO dan LIFO
Pelaku bisnis tidak hanya menghitung jumlah stok, tapi juga mengelola pergerakan barang masuk dan keluar. Ada dua prinsip manajemen persediaan yang sering dipakai, yaitu:
-
FIFO (First In, First Out): Barang yang pertama masuk gudang akan dijual lebih dulu. Cocok untuk produk dengan masa kadaluarsa seperti makanan atau skincare.
-
LIFO (Last In, First Out): Barang terbaru yang masuk justru dijual lebih dulu. Biasanya digunakan untuk barang yang tidak cepat rusak dan mengikuti naik turunnya harga pasar.
Dengan menggunakan sistem ini, stok dapat lebih terkontrol sehingga tidak ada barang yang menumpuk terlalu lama. Cara ini juga dapat membantu Anda terhindar dari risiko kerugian.
BACA JUGA: Mengenal Istilah Dead Stock Agar Bisnis Terhindari dari Kerugian
-
Gunakan Rasio Persediaan
Beberapa pelaku bisnis sering memakai analisis rasio untuk menghitung efektivitas pengelolaan stok. Salah satunya adalah Inventory Turnover Ratio, yaitu perbandingan antara penjualan dengan rata-rata persediaan.
Rumusnya:
Inventory Turnover = Penjualan Bersih ÷ Rata-rata Persediaan
Apabila rasionya tinggi, maka artinya stok cepat berputar dan produk laris. Sebaliknya, apabila rasio rendah bisa jadi tanda ada produk yang menumpuk dan sulit terjual.
-
Hitung Safety stok
Ketika berjualan, sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam manajemen persediaan, stok barang tidak selalu stabil. Apalagi jika ada permintaan melonjak tiba-tiba atau pemasok terlambat mengirim barang. Untuk mengantisipasi hal ini, para pelaku usaha selalu menghitung safety stok atau stok pengaman.
Rumusnya:
Safety stok = (Maksimal Pemakaian Harian × Maksimal Lead Time) – (Rata-rata Pemakaian Harian × Rata-rata Lead Time)
Dalam bisnis, safety stok sangat diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan atau kendala distribusi.
BACA JUGA: Stock Opname: Pengertian, Tujuan dan Manfaat dalam Bisnis
-
Pakai Software Stok Barang
Jika bisnis sudah semakin besar, menghitung stok secara manual akan sangat merepotkan. Inilah mengapa banyak pebisnis yang sukses lebih memilih untuk menggunakan software khusus. Dengan aplikasi manajemen stok, perhitungan menjadi otomatis, laporan lebih akurat, bahkan bisa dipantau real-time lewat smartphone, seperti BigSeller. Dengan BigSeller, Anda dapat melakukan sinkronisasi stok untuk setiap toko di beberapa marketplace. BigSeller juga memiliki fitur laporan stok sehingga dapat membantu Anda dalam memprediksi kebutuhan stok di masa depan.
Kesalahan dalam Menghitung Stok
Meski terlihat sederhana, ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dan bahkan seller tidak sadar, diantaranya yaitu:
-
Tidak melakukan pengecekan fisik secara rutin.
-
Mencampur barang masuk dan keluar tanpa pencatatan jelas.
-
Tidak menghitung produk yang rusak atau retur.
-
Mengandalkan perasaan tanpa data.
Gimana, sudah tahu kan sekarang gimana cara hitung stok barang yang akurat dan pastinya bisa membantu bisnis terhindar dari kerugian. Dalam bisnis, Anda sebagai pelaku usaha harus perhatikan manajemen persediaan berjalan. Dengan begitu, bisnis Anda dapat terus berjalan dan berkembang dengan pesat.
Jika Anda masih memiliki kendala terkait pengelolaan stok, jangan ragu untuk konsultasikan masalah toko online Anda dengan BigSeller. Karena dengan BigSeller, semua permasalahan toko bisa teratasi hanya dengan satu aplikasi yang bisa digunakan di mana dan kapan saja. Jadi, tunggu apalagi? Registrasi sekarang dan konsultasikan masalah toko Anda dengan tim BigSeller.