Packing List: Pengertian, Fungsi dan Cara Membuatnya
Adinda 28 Okt 2025 01:18Copy link & title
Dalam dunia bisnis, terutama ekspor-impor dan perdagangan online berskala besar, dokumen menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu dokumen penting yang sering digunakan adalah packing list. Banyak pebisnis pemula yang masih bingung membedakannya dengan invoice atau delivery order. Padahal, Packing List memiliki peran vital dalam kelancaran proses pengiriman barang, baik dalam jumlah kecil maupun besar.
Artikel ini akan membahas pengertian, fungsi, serta cara membuat Packing List dengan benar agar bisa membantu operasional bisnis berjalan lebih rapi dan profesional.
Apa itu Packing List?

Source: Freepik
Secara sederhana, packing list adalah dokumen yang berisi daftar lengkap barang yang dikirim. Dokumen ini biasanya mencantumkan informasi detail seperti nama barang, jumlah unit, ukuran, berat, hingga cara pengemasan.
Berbeda dengan invoice yang berhubungan dengan nilai transaksi atau harga barang, packing list lebih fokus pada detail fisik barang yang dikirim. List ini adalah daftar inventaris yang membantu penjual, pembeli, maupun pihak logistik memastikan isi paket sesuai dengan yang tercatat.
BACA JUGA: Picking List: Pengertian, Fungsi dan Cara Membuatnya
Fungsi Packing List dalam Bisnis

Source: Freepik
Bagi sebuah bisnis, packing list bukan sekadar dokumen tambahan. Ada beberapa fungsi penting yang membuatnya wajib dipersiapkan:
-
Mempermudah Pengecekan Barang
Baik dari pihak gudang, ekspedisi, hingga penerima barang bisa memverifikasi isi kiriman dengan mudah menggunakan Packing List.
-
Mengurangi Risiko Kesalahan Kirim
Dengan adanya daftar detail, potensi salah kirim barang atau jumlah bisa ditekan.
-
Mempermudah Proses Klaim
Jika terjadi kerusakan atau kehilangan barang selama pengiriman, Packing List bisa menjadi dokumen pendukung klaim ke pihak logistik atau asuransi.

-
Dokumen Ekspor-Impor
Dalam skala internasional, Packing List sering diminta oleh bea cukai untuk memverifikasi isi kargo yang masuk atau keluar.
-
Transparansi untuk Pembeli
Konsumen atau mitra bisnis bisa dengan jelas mengetahui barang apa saja yang akan mereka terima tanpa harus menebak-nebak.
BACA JUGA: Pengertian, Fungsi dan Contoh Nomor Faktur untuk Penjualan
Cara Membuat Packing List
Membuat Packing List sebenarnya tidak sulit, tetapi harus detail. Berikut beberapa poin penting yang biasanya ada pada packing list:
-
Informasi pengirim dan penerima: Nama perusahaan, alamat lengkap, dan kontak.
-
Nomor dokumen: Untuk mempermudah pencatatan dan tracking.
-
Tanggal pengiriman: Menunjukkan kapan barang diproses untuk dikirim.
-
Deskripsi barang: Nama barang, jumlah unit, ukuran, berat, hingga kode SKU jika ada.
-
Jenis kemasan: Misalnya kotak, palet, drum, atau karung.
-
Total berat dan volume: Biasanya diperlukan oleh ekspedisi atau bea cukai.
-
Tanda tangan pengirim: Sebagai validasi dokumen.
Contoh kasus:
Jika sebuah toko online mengirimkan 100 pasang sepatu ke distributor, maka Packing List harus mencantumkan rincian ukuran, model, jumlah per kotak, serta total berat paket. Dengan begitu, penerima bisa langsung memastikan barang sesuai dengan pesanan.
Packing List bukan hanya sekedar list melainkan dokumen penting yang mendukung kelancaran proses pengiriman barang. Pakai fitur [fitur apa] dari BigSeller! Melalui fitur [fitur apa] Anda tidak perlu membuat packing list secara manual. Anda bisa membuatnya secara otomatis maupun kustomisasi sesuai dengan kebutuhan. Jadi, tunggu apalagi? Registrasi BigSeller dan pakai semua fiturnya secara GRATIS dan raih kesempatan untuk mendapatkan VIP selama 7 hari!


