Akhir tahun selalu menjadi momen penting bagi masyarakat terutama para pelaku bisnis. Bukan hanya karena banyak promo besar, tetapi karena pada saat inilah para pemilik usaha harus benar-benar menilai performa bisnis selama 12 bulan terakhir. Salah satu aspek penting yang wajib dievaluasi adalah omzet tahunan. Melalui evaluasi ini, bisnis dapat mengetahui strategi untuk berkembang dan menyelesaikan masalah yang belum tuntas.

Evaluasi Omzet Akhir Tahun

Source: Freepik

Evaluasi omzet akhir tahun merupakan proses memeriksa total pendapatan kotor dari penjualan selama satu tahun penuh. Bagi pemilik usaha, evaluasi ini bukan hanya untuk melihat angka, tetapi juga untuk memahami pola penjualan, mulai dari tren hingga target pasar yang mungkin harus berubah di tahun berikutnya.

Evaluasi Omzet sangat penting dilakukan menjelang akhir tahun untuk melihat indikator kesehatan suatu bisnis. Apabila omzet turun atau stagnan, maka ini bisa menjadi pertanda untuk Anda segera melakukan perubahan dalam bisnis. Sebaliknya, jika omzet meningkat, maka Anda perlu menganalisis, faktor apa saja yang membuat penjualan meningkat. Data inilah yang nantinya bisa Anda gunakan untuk mengatur strategi agar bisnis dapat bertahan lama.

Karena omzet adalah indikator vital kesehatan bisnis. Jika omzet stagnan atau turun, ini menjadi sinyal untuk segera melakukan perbaikan. Sebaliknya, jika omzet meningkat, Anda dapat menganalisis faktor apa yang membuatnya berhasil agar bisa dipertahankan di tahun berikutnya.

BACA JUGA: Seberapa Penting Laporan Penjualan Bagi Pelaku Bisnis?

Setiap bisnis, baik UMKM, ritel, maupun perusahaan besar, evaluasi omzet perlu dilakukan setiap tahun untuk mengukur beberapa hal diantaranya:

• Mengukur pencapaian target penjualan tahunan

• Mengetahui bulan atau periode paling tinggi dan paling rendah omzet

• Mengatur strategi promosi dan stok barang di tahun berikutnya

• Menilai efektivitas tim penjualan dan pemasaran

Apa yang Harus Dievaluasi?

1. Data Penjualan Tahunan

Melihat perbandingan omzet per bulan untuk menemukan tren naik dan turun.

2. Produk Terlaris dan Tidak Laku

Mengetahui mana produk yang menyumbang omzet paling besar dan mana yang perlu dikurangi atau dihapus.

3. Kinerja Promosi dan Kampanye Marketing

Promo mana yang paling efektif? Manakah yang tidak menghasilkan penjualan signifikan?

4. Efisiensi Operasional

Evaluasi biaya operasional versus pendapatan. Apakah bisnis sudah berjalan efektif?

5. Perubahan Perilaku Konsumen

Apakah konsumen mulai beralih ke tipe produk tertentu? Apakah harga memengaruhi keputusan beli?

BACA JUGA: Jangan Terlewat! Ini dia Jadwal Kampanye Promo TikTok Akhir Tahun

Cara Hitung Omzet

Cara menghitung omzet sebenarnya sederhana. Anda dapat menggunakan rumus berikut:

Rumus:

Omzet = Jumlah Produk Terjual × Harga Jual

Studi Kasus:

Sebuah toko fashion menjual produk berikut dalam satu bulan:

• Jumlah produk terjual: 150 pcs

• Harga jual rata-rata: Rp150.000

Maka omzet bulan tersebut adalah:

150 × 150.000 = Rp22.500.000

Jika angka ini kemudian dikumpulkan selama 12 bulan, Anda bisa mendapatkan total omzet tahunan, selanjutnya lakukan evaluasi untuk melihat apakah target tahunan yang ditetapkan tercapai atau tidak.

Jadi, apakah evaluasi omzet akhir tahun perlu dilakukan? Jawabannya Ya! Evaluasi ini merupakan langkah yang wajib dilakukan oleh semua lini bisnis. Bukan hanya berguna untuk melihat kesehatan bisnis, namun juga bisa membantu Anda mengatur strategi bisnis kedepannya.

Mau dapatkan informasi menarik lainnya? Kunjungi website BigSeller Indonesia dan dapatkan informasi menarik seputar strategi, tips hingga cara berbisnis online. Di sini, Anda juga dapat melihat apa saja fitur menarik dari BigSeller mulai dari mengelola pesanan otomatis, scrape product hingga fitur lainnya yang dapat menguntungkan para seller setiap harinya! Jadi, tunggu apalagi? Pakai BigSeller dan registrasi sekarang untuk raih kesempatan untuk mendapatkan VIP selama 7 hari!